Selasa, 01 November 2011

<script type="text/javascript" src="http://www.jaringurl.com/campaign_.php"></script>

Kunci Kesuksesan Dalam Bisnis

1. Kerja keras, semangat dan dedikasi. Pemilik usaha harus berkomitmen untuk sukses dan bersedia meluangkan waktu dan usaha untuk mewujudkan bisnisnya.

2. Tuntutan pasar belum banyak tersedia. Sebagai contoh bila di satu tempat hanya ada 1 toko roti, maka toko roti lain kemungkinan akan berhasil, dibandingkan dengan apabila di tempat tersebut sudah ada 20 toko roti. Disini pengusaha dituntut untuk jeli melihat pasar.

3. Kompetensi manajerial. Pengusaha kecil yang sukses biasanya memiliki pengetahuan yang cukup mengenai apa yg harus mereka lakukan. Mereka dapat memperoleh kompetensi melalui training2, pengalaman atau memanfaatkan keahlian orang lain.

4. Keberuntungan. Bagaimanapun keberuntungan tetap berperan menentukan kesuksesan suatu bisnis.

Penyebab Utama Kegagalan dalam Bisnis

Berdasarkan penelitian, 60% dari semua bisnis baru tidak mencapai usia 6 tahun (Business; Griffin & Ebert). Berikut beberapa hal yang mempengaruhi.

1. Kurang kemampuan manajerial atau pengalaman.
Kebanyakan bisnis dimulai oleh orang-orang yang tidak memiliki pengalaman. Banyak orang berpendapat bahwa manajemen adalah “hal umum”, padahal bila para pengusaha tidak tahu bagaimana mengambil keputusan bisnis, kemungkinan besar dalam jangka panjang mereka akan gagal.

2. Lalai. Setelah pembukaan, biasanya para enterprener mundur dan tidak fokus pada bisnisnya. Memulai suatu bisnis membutuhkan suatu komitmen waktu dan kerja keras yang sungguh-sungguh.

3. Kurang kontrol. Sistem kontrol membantu para pengusaha memonitor biaya, tingkat produksi, dll. Bila sistem kontrol tidak menunjukkan kontrol pada tingkat awal, mk para pengusaha akan kesulitan menghadapi masalah besar berikutnya .

4. Modal yang tidak cukup. Suatu bisnis harus memiliki cukup modal untuk dapat bertahan tanpa pemasukan selama 6 bulan. Pemilik bisnis baru hampir pasti akan gagal bila mereka berharap dapat membayar semua tagihan di bulan kedua dengan mengandalkan kuntungan di bulan pertama.

Waralaba Skala Kecil

Memulai bisnis baru adalah sesuatu yang berat dan resiko gagal yang besar pula. Sementara membeli usaha yang sudah ada (waralaba) juga sangat berat dalam hal biaya. Bagi calon pengusaha yang belum memiliki pengalaman dan tidak memiliki cukup modal, maka menjadi distributor salah satu produk MLM dapat dijadikan pilihan.

Banyak orang memandang negatif strategi marketing MLM. Padahal sebenarnya bisnis ini hanyalah salah satu bentuk strategi marketing dengan sistem waralaba, tetapi dalam skala kecil & dengan modal yang kecil pula. Masing-masing anggota merupakan distributor resmi yang terikat pada kewajiban tertentu dan juga memiliki kebebasan tertentu sesuai dengan aturan main perusahaan induk. Sama halnya dengan retailer waralaba besar seperti KFC, Mc Donald, atau binatu Laundrette.

Memulai Usaha Kecil Baru

Ada 2 cara mewujudkan suatu usaha bisnis baru :

1. Memulai usaha dari awal
Beberapa pengusaha merasa lebih puas dengan memiliki usaha dan menentukan semuanya sendiri. Mulai dari produk, gaya manajemen, penentuan pemasok dan lain2. Tetapi, resiko kegagalan pun lebih besar dibanding dengan membeli waralaba karena nama perusahaan yang belum dikenal.

2. Membeli usaha yang sudah ada
Yang dimaksudkan dengan membeli di sini adalah membeli lisensi atau waralaba. Bisnis itu sendiri biasanya sudah dikenal orang, kita tinggal melanjutkannya dengan persyaratan yang ditentukan pemilik waralaba. Kekurangan dari membeli usaha ini adalah, pengusaha tidak bebas menentukan produk dan manajemen yang diinginkan. Namun keuntungannya adalah, kemungkinan gagal lebih kecil karena nama mapan yang sudah dimiliki oleh bisnis itu sendiri.

Para konsultan bisnis dan kreditur pada umumnya menyarankan para pengusaha baru yang belum memiliki pengalaman untuk memilih cara yang kedua, karena kemungkinan gagal lebih kecil.

USAHA STUDIO PHOTO MINI

Sekarang makin banyak kamera digital yang dijual dengan harga murah, apalagi yang jenis pocket. Ini bisa menjadi peluang usaha kecil yang sangat menguntungkan bila kita tahu cara memanfaatkan peluang usaha modal kecil ini, seperti dengan membuka membuka studio photo kecil-kecilan atau studio photo mini, termasuk usaha cetak photo.

Apalagi kalau Anda sudah punya counter toko HP dan isi pulsa HP, Anda tinggal menambahkan saja usaha modal kecil ini.

Alat yang dibutuhkan :
-    Kamera digital (bisa diganti dengan HP berkamera)
-    Tripot
-    Komputer
-    Printer
  
Modal Kerja :
Kertas Photo A4 Rp. 800/lbr + tinta 500/lbr = Rp. 1.300/lbr

Harga Jual
1lbr A4 = 12 lbr ukuran 2R, jadi 12 x 1.000 = Rp. 12.000/lbr

Keuntungan
Rp. 12.000 - Rp. 1.300 = Rp. 10.700/lbr A4

Kalau toh, misalkan harga-harga kamera dan kertas naik, usaha cetak dan foto digital ini pun masih layak untuk dipertimbangkan.
http://usahakecil.info/
Usaha Bawang Goreng Sukses Berbisnis Makanan Kemasan

Kejelian melihat peluang pasar, itulah kelebihan Ari Dianto dalam menjalankan usaha bawang goreng sejak 1996. Dengan modal awal sekitar Rp 100 ribu untuk membeli 10 kilogram bawang merah dari Brebes, Jawa Tengah, minyak goreng, dan plastik pembungkus, Ari kini mampu meraih omzet puluhan juta rupiah per bulan.

Ari dan istrinya Sri Mulyanti mengaku sempat kesulitan berbisnis bawang goreng. Namun berkat ketekunan dan keseriusan, mereka kini menjadi pengusaha bawang goreng yang sukses di Bogor, Jawa Barat. "Untuk pemasaran Januari-Februari kita bisa memasarkan dua sampai tiga kwintal per hari. Pemasaran mencakup wilayah Jabotabek," ujar Ari yang hanya lulusan sekolah menengah atas belum lama berselang.

Selain bersama sang istri dalam berbisnis, Ari dibantu 10 karyawan yang berasal dari lingkungan tempat tinggalnya. Ari biasa memasarkan bawang goreng seharga Rp 35 ribu per kg. Guna meningkatkan jumlah konsumen, Ari melakukan pendekatan langsung ke sejumlah pedagang makanan yang membutuhkan bawang goreng seperti penjual bakso serta pengusaha katering.

Keberhasilan berbisnis juga dirasakan Erlismiati. Sejak 2000, ia eksis memasarkan sambal balado kentang hasil kreasi sendiri. Dengan modal awal sekitar Rp 300 ribu untuk pembelian bahan baku kentang, cabe giling, minyak goreng, dan peralatan dapur, Erlismiati kini mampu meraih omzet hingga Rp 10 juta per bulan. Bahkan, ia bisa mencapai keuntungan dua kali lipat pada hari-hari besar seperti Idulfitri dan Iduladha. "Resep saya ciptakan sendiri. Saya memakai pengawet alami yaitu kapur sirih," ujar wanita berusia 46 tahun ini.

Dalam menjalankan usahanya, Erlismiati sehari-hari dibantu lima karyawan tetap dan delapan pegawai lepas yang berasal dari anggota keluarga maupun lingkungan rumahnya di Bekasi Utara, Jabar. Ia bermula memasarkan produknya dari kelompok pengajian dan acara silaturahmi keluarga. Namun, pemasaran hasil kreasi Erlismiati kini menjangkau Kalimantan, Bali, hingga Mekah, Arab Saudi. "Saya biasa menjual antara Rp 6.000 per ons atau Rp 60 ribu per kilogram," tutur Erlismiati. Sumber: Liputan6.com
Usaha Bawang Goreng Sukses Berbisnis Makanan Kemasan

Kejelian melihat peluang pasar, itulah kelebihan Ari Dianto dalam menjalankan usaha bawang goreng sejak 1996. Dengan modal awal sekitar Rp 100 ribu untuk membeli 10 kilogram bawang merah dari Brebes, Jawa Tengah, minyak goreng, dan plastik pembungkus, Ari kini mampu meraih omzet puluhan juta rupiah per bulan.

Ari dan istrinya Sri Mulyanti mengaku sempat kesulitan berbisnis bawang goreng. Namun berkat ketekunan dan keseriusan, mereka kini menjadi pengusaha bawang goreng yang sukses di Bogor, Jawa Barat. "Untuk pemasaran Januari-Februari kita bisa memasarkan dua sampai tiga kwintal per hari. Pemasaran mencakup wilayah Jabotabek," ujar Ari yang hanya lulusan sekolah menengah atas belum lama berselang.

Selain bersama sang istri dalam berbisnis, Ari dibantu 10 karyawan yang berasal dari lingkungan tempat tinggalnya. Ari biasa memasarkan bawang goreng seharga Rp 35 ribu per kg. Guna meningkatkan jumlah konsumen, Ari melakukan pendekatan langsung ke sejumlah pedagang makanan yang membutuhkan bawang goreng seperti penjual bakso serta pengusaha katering.

Keberhasilan berbisnis juga dirasakan Erlismiati. Sejak 2000, ia eksis memasarkan sambal balado kentang hasil kreasi sendiri. Dengan modal awal sekitar Rp 300 ribu untuk pembelian bahan baku kentang, cabe giling, minyak goreng, dan peralatan dapur, Erlismiati kini mampu meraih omzet hingga Rp 10 juta per bulan. Bahkan, ia bisa mencapai keuntungan dua kali lipat pada hari-hari besar seperti Idulfitri dan Iduladha. "Resep saya ciptakan sendiri. Saya memakai pengawet alami yaitu kapur sirih," ujar wanita berusia 46 tahun ini.

Dalam menjalankan usahanya, Erlismiati sehari-hari dibantu lima karyawan tetap dan delapan pegawai lepas yang berasal dari anggota keluarga maupun lingkungan rumahnya di Bekasi Utara, Jabar. Ia bermula memasarkan produknya dari kelompok pengajian dan acara silaturahmi keluarga. Namun, pemasaran hasil kreasi Erlismiati kini menjangkau Kalimantan, Bali, hingga Mekah, Arab Saudi. "Saya biasa menjual antara Rp 6.000 per ons atau Rp 60 ribu per kilogram," tutur Erlismiati. Sumber: Liputan6.com
Usaha Bawang Goreng Sukses Berbisnis Makanan Kemasan

Kejelian melihat peluang pasar, itulah kelebihan Ari Dianto dalam menjalankan usaha bawang goreng sejak 1996. Dengan modal awal sekitar Rp 100 ribu untuk membeli 10 kilogram bawang merah dari Brebes, Jawa Tengah, minyak goreng, dan plastik pembungkus, Ari kini mampu meraih omzet puluhan juta rupiah per bulan.

Ari dan istrinya Sri Mulyanti mengaku sempat kesulitan berbisnis bawang goreng. Namun berkat ketekunan dan keseriusan, mereka kini menjadi pengusaha bawang goreng yang sukses di Bogor, Jawa Barat. "Untuk pemasaran Januari-Februari kita bisa memasarkan dua sampai tiga kwintal per hari. Pemasaran mencakup wilayah Jabotabek," ujar Ari yang hanya lulusan sekolah menengah atas belum lama berselang.

Selain bersama sang istri dalam berbisnis, Ari dibantu 10 karyawan yang berasal dari lingkungan tempat tinggalnya. Ari biasa memasarkan bawang goreng seharga Rp 35 ribu per kg. Guna meningkatkan jumlah konsumen, Ari melakukan pendekatan langsung ke sejumlah pedagang makanan yang membutuhkan bawang goreng seperti penjual bakso serta pengusaha katering.

Keberhasilan berbisnis juga dirasakan Erlismiati. Sejak 2000, ia eksis memasarkan sambal balado kentang hasil kreasi sendiri. Dengan modal awal sekitar Rp 300 ribu untuk pembelian bahan baku kentang, cabe giling, minyak goreng, dan peralatan dapur, Erlismiati kini mampu meraih omzet hingga Rp 10 juta per bulan. Bahkan, ia bisa mencapai keuntungan dua kali lipat pada hari-hari besar seperti Idulfitri dan Iduladha. "Resep saya ciptakan sendiri. Saya memakai pengawet alami yaitu kapur sirih," ujar wanita berusia 46 tahun ini.

Dalam menjalankan usahanya, Erlismiati sehari-hari dibantu lima karyawan tetap dan delapan pegawai lepas yang berasal dari anggota keluarga maupun lingkungan rumahnya di Bekasi Utara, Jabar. Ia bermula memasarkan produknya dari kelompok pengajian dan acara silaturahmi keluarga. Namun, pemasaran hasil kreasi Erlismiati kini menjangkau Kalimantan, Bali, hingga Mekah, Arab Saudi. "Saya biasa menjual antara Rp 6.000 per ons atau Rp 60 ribu per kilogram," tutur Erlismiati. Sumber: Liputan6.com

Analisa peluang usaha keripik singkong

Analisa Peluang Usaha Keripik Singkong Keripik Singkong
Kebutuhan terhadap produk keripik singkong masih cukup besar, pangsa pasarnya masih cukup luas dan beragam. Kalau Anda menjualnya dengan gerobak dorong tentunya sasarannya adalah masyarakat menengah ke bawah, namun bila Anda mengemasnya dengan baik tentunya Anda bisa menentukan target pasar menengah ke atas.

Apalagi kalau Anda punya sepuluh gerobak dorong untuk berusaha, Anda bisa menjadi juragan usaha keripik singkong. Tetapi, untuk memulai sebuah usaha mulailah yang kecil dulu, selami dan pahami karakteristik usaha keripik singkong. Kalau tidak punya gerobak dorong, mulailah dari rumah Anda sendiri, kenalkan produk Anda ke teman-teman dekat, tetangga-tetangga Anda, seluruh tetangga di kampung, tentunya mereka harus mengeluarkan uang untuk membeli produk keripik singkong Anda disamping Anda harus menyediakan ‘tester’ sebagai ‘cicip-cicip’.

Nah, kalau produk Anda diterima mulailah untuk menitipkan produk Anda ke toko-toko, bisa swalayan, supermarket, atau toko khusus pusat oleh-oleh di kota Anda. Tentunya, Anda harus mengemasnya dengan baik dan diberi merek. Namun adakalanya toko pusat oleh-oleh hanya mau menerima kemasan kosongan tanpa merek dan merek atau labelnya akan diberi sendiri oleh toko tersebut. Tidak masalah, sepanjang Anda tidak dirugikan dan keuntungan yang Anda harapkan terpenuhi.

Di samping itu pusat oleh-oleh biasanya sudah punya surat ijin produksi atau ijin lainnya dari instansi terkait dan Anda tidak perlu repot-repot untuk mengurusnya. Tetapi lebih baik Anda harus mengurus ijin apabila Anda memberi kemasan pada produk Anda, biar produk Anda tidak dikatakan ilegal.
Bagaimana kalau dijual pakai gerobak dorong? Lazimnya ya harus mengurus ijin lebih dulu, karena biaya perijinan untuk pemula memang agak berat, tidak mahal sebenarnya untuk mengurus perijinan, sambil produksi Anda bisa menanyakan ke dinas industri kecil atau ke instansi terkait lainnya.

Sebagai langkah awal untuk memulai usaha keripik singkong adalah siapkan singkong yang telah dikupas dan dicuci bersih, dipotong bulat tipis-tipis. Rendam irisan tersebut dalam air kapurselama sekitar 1 sampai 4 jam untuk memperoleh kualitas keripik yang lunak dan renyah. Anda bisa melakukan percobaan dengan beberapa variasi lama perendaman, karena air kapur akan mempengaruhi tekstur dari keripik singkong. Untuk memberi rasa asin bisa diberi garam.

Setelah perendaman ditiriskan sejenak dan mulailah menggoreng. Paling bagus jika minyaknya benar-benar mendidih dengan api yang sedang. Pakailah minyak goreng yang banyak sehingga irisan singkong terendam dalam minyak goreng. Bila sudah kekuningan lantas diangkat.

Dari tahap ini Anda bisa memberi rasa lain terhadap keripik singkong Anda, keripik singkong rasa manis, rasa balado, rasa itali, atau rasa lainnya yang menurut Anda benar-benar bisa berbeda dengan produk keripik singkong lainnya. Lebih baik rasanya disesuaikan dengan dari daerah Anda sendiri, karena itu bisa membuat perbedaan. Untuk kemasan keripik singkong, Anda bisa menggunakan kantong plastik yang di desain dengan menarik, untuk melekatkan kantong plastiknya bisa digunakan hand sealer , alat pengemas plastik.
Mengenai harga, Anda bisa survey harga ke pasar dan toko-toko terdekat, saat ini harga keripik singkong di pasaran per kemasan bervariasi dari Rp. 2.500,- hingga Rp. 5.000,-, tergantung dari target pasarnya.

Selamat berusaha dan terus berinovasi!

Bisnis snack & kue dari dapur rumah

Bisnis Snack & Kue, dari Dapur Rumah

Makanan Ringan

Bagi Anda yang ingin memulai usaha atau ibu-ibu yang berkeinginan membantu suami menambah penghasilan, mengembangkan usaha dari rumah sendiri bisa jadi pilihan yang paling tepat. Di jaman krisis ekonomi ketika banyak terjadi PHK dan pendapatan keluarga yang semakin menurun, alternatif membuka usaha merupakan jalan keluar yang paling pas.

Usaha rumahan merupakan usaha yang dilakukan di rumah sendiri. Skala usaha kecil atau mikro yang tentu saja biasanya dikelola perorangan atau keluarga. Usaha kecil rumah menjadi solusi tepat bagi beberapa orang. Usaha ini sangat banyak sekali macamnya. Yang paling mudah dilakukan adalah membuka usaha rumahan snack dan kue dari dapur.

Dengan modal yang sangat terjangkau usaha ini bisa dimulai. Bahkan dengan modal dengkul pun menjual snack dan kue bisa dilakukan. Dengan uang seratus ribu rupiah misalnya Anda bisa membuat cilot dan menjualnya di depan sekolah. Dengan modal terbatas Anda menjual burger orang lain untuk dijajakan di rumah misalnya. Begitu laku Anda membayarnya. Begitu kecil modal yang dibutuhkan. Modal kecil karena usaha dari rumah biasanya dilakukan secara bertahap dari kecil lalu bertahap ke skala besar.

Usaha ini relatif tidak membutuhkan mesin atau peralatan canggih. Dengan peralatan dapur yang dimiliki sudah bisa menjual makanan ini. Jadi dana investasi bisa ditekan, bahkan Anda tidak perlu melakukan investasi terlebih dahulu. Cukup dengan wajan penggorengan, kompor serta panci yang dimiliki di dapur, Anda sudah bisa menjadi pengusaha rempeyek, kerupuk kemasan atau kacang telur.

Usaha snack dan kue sangat mudah dan praktis untuk dilakukan. Anda tidak perlu memiliki keahlian khusus untuk membuka usaha ini. Memasak sangat mudah dilakukan oleh siapapun bahkan bukan ahli masakpun usaha kue dan snack bisa dikembangkan. Jika ingin ahli, tersedia aneka buku resep dan kursus masak yang mengajarkan cara tepat membuat snack dan kue.

Pangsa pasar snack dan kue termasuk besar. Orang Indonesia memiliki kebiasaan ngemil yang dilakukan untuk disaat senggang, santai atau menunggu waktu makan. Minum teh atau pesta pasti menyuguhkan kue dan snack sebagai pengisi makanan. Kehadiran snack dan kue dalam banyak kesempatan merupakan potensi pasar yang luar biasa. Orang tetap butuh klappertart untuk arisan, butuh pisang goreng untuk teman minum teh sore hari, makan keripik singkong saat menunggu bis, anak-anak sekolah mengisi perut dengan aneka snack saat istirahat. Begitu besar pasar snack dan kue karena makanan ini banyak dikonsumsi dalam berbagai kesempatan.

Usaha snack dan kue dari dapur merupakan salah satu usaha yang sangat kecil resikonya. Bahkan boleh dikatakan jika snack dan kue tidak laku bisa dimakan sendiri. Resiko terbesar pada kue basah atau segar yang mudah basi. Sedang untuk snack dan kue kering yang awet bisa bertahan beberapa bulan sehingga masih relatif aman untuk dijual hari berikutnya.

Usaha snack dan kue dari rumahan tidak bisa dianggap remeh karena skala usahanya kecil. Meski demikian, keuntungan snack dan kue rumahan termasuk besar. Beberapa jenis kue khusus yang enak dan mahal bisa mendapatkan keuntungan besar 45%. Untuk kue dan snack dengan persaingan ketat keuntungan berkisar antara 20-25%. Kue dan snack semakin tinggi untungnya jika dikemas menarik dan cantik.

Senin, 31 Oktober 2011

Peluang Usaha Pertanian dalam Greenhouse

     Peluang usaha bidang pertanian ini dapat diterapkan juga pada peluang usaha hidroponik dan pertanian lainnya.  Pengembangan pertanian menggunakan teknologi greenhouse menjadi semakin penting jika dikaitkan dengan upaya peningkatan daya saing produk agribisnis nasional secara berkelanjutan untuk memenuhi tuntutan pasar global, disamping aman dikonsumsi (food safety attributes), punya kandungan nutrisi tinggi (nutrional attributes) dan ramah lingkungan (eco-labelling attributes), juga pasar membutuhkan produksi sepanjang tahun tanpa permasalahan iklim menjadikan kendala.  Pertanian didalam greenhouse adalah sistem produksi pertanian yang mengabungkan pemanfaatan perlindungan tanaman dari intensitas hujan, sinar matahari dan iklim mikro, yang mengoptimalkan pemeliharaan tanaman, pemupukan dan irigasi mikro, sehingga mampu meningkatkan produksi sayuran, buah dan bunga yang berkualitas tanpa tergantung dengan musim.  Pengembangan pertanian di dalam greenhouse dengan cara, antara lain:

1. Membangun greenhouse produksi dan perlengkapnnya
2. Membangun tempat pembibitan (nursery)
3. Membuat sistem irigasi mikro untuk greenhouse
4. Membuat Water Storage untuk keperluan sistem irigasi
5. Pelatihan produksi pertanian dengan teknologi greenhouse secara on farm (learning by doing).

Sejumlah keuntungan yang dapat dipetik dari pengembangan greenhouse untuk pertanian antara lain adalah:

      1. Mengenalkan teknologi pertanian alternatif yang bisa dilakukan oleh pelaku usah pertanian untuk usaha
          tani yang menguntungkan dan terkesan pertanian modern yang berbahan lokal.
      2. Meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan petani, karena:
         (1) Harga jual hasil produksi pertanian didalam greenhouse seringkali lebih mahal;
         (2) Mendekatkan pasar global dengan hasil kepastian produksi pertanian yang berkualitas  
         (3) Pengembangan pertanian dengan teknologi greenhouse berarti mendorong daya saing
              Produk agribisnis Indonesia untuk memenuhi permintaan pasar internasional
              terhadap produk pertanian yang berkualitas dan kontinyu yang terus meningkat. Ini berarti
              akan  mendatangkan devisa bagi pemerintah dan pemerintah daerah, yang pada akhirnya
              akan/dapat  meningkatkan kesejahteraan petani itu sendiri;
     3. Meminimalkan semua bentuk penggunann bahan kimi yang dihasilkan dari kegiatan pertanian
         konvensional. Karena kegiatan pertanian di dalam greenhouse: Menerapkan Pengelolaan Hama
         Terpadu;
     4. Kegiatan pertanian didalam greenhouse selain menciptakan lapangan kerja baru juga dapat
         meningkatkan perolehan teknologi pertanian di perdesaan. Pertanian teknologi greenhouse akan
         menciptakan hadirnya peluang pasar lain yang berarti adanya lapangan kerja baru bagi masyarakat
         perdesaan. Disamping itu, penerapan pertanian dengan greenhouse juga akan mendorong terciptanya
         kerjasama kemitraan antara petani-pasar-penyedia input.
     5. Dengan demikian, nampak bahwa kegiatan pertanian dengan mengunakan greenhouse merupakan suatu
         sistem pertanian yang terintegrasi, ekonomis, berkualitas, produksi sepanjang musim dan dapat
         meningkatkan nilai tambah masyarakat. Untuk merealisasikan usaha pertanian dengan greenhouse ini,
        dibutuhkan kegiatan pengembangan langsung kepada masyarakat dalam bentuk kegiatan pengembangan
        greenhouse pertanian di lapangan. Kegiatan pengembangan usaha produksi pertanian dengan
        greenhouse ini dapat dilakukan melalui intensifikasi lahan usaha dan/atau lahan transmigrasi, sehingga
        mempunyai daya produksi sebagai sentra pertanian berbagai sayuran.

Tanam Selada (Lettuce) : Sistem Hidroponik & di Tanah

Selada (Lactuca sativa) di eropa adalah tanaman pangan nabati keempat yang paling penting dewasa ini, yang ditanam di greenhouse, disamping tomat, ketimun dan paprika. Walaupun produksi selada di greenhouse sangat kecil, tetapi mempunya pasar tersendiri yang unik, ini terus berkembang bersama dunia kuliner, hotel, rumah makan & cafe.  Secara umum selada atau sangat dikenal Lettuce dibungkus di kantong plastik atau wadah plastik kaku untuk kemasan sebagai produk menarik di atas rak pasar swalayan. Pilihan kemasan bergantung di atas marketplace. Untuk rumah makan lebih baik memakai kantong plastik untuk selada tanpa akar.  Sebagian besar selada yang ditanam adalah Jenis: Romaine, Oakleaf, Leaf lettuce, Selada keriting, Cos Lettuce dll.  Greenhouse sebagai tempat produksi sangat menentukan kualitas dan kontinu atas permintaan konsumen maupun pemasok sayuran selada ini. Sistem produksi di Greenhouse bisa dengan hidroponik atau langsung di tanah dengan sistem irigasi tetes dripline. Posted by mr_edsu at 1:29 PM 17 comments Links to this post Thursday, February 18, 2010 Teknologi Hidroponik, Alternatif Petani di MusimHujan                              
Bagi pengusaha Agribisnis & Trader Sayuran baik Lokal maupun exportir, Musim hujan adalah musim dimana target pasar dan produksi dapat menurun drastis. Banyak kendala yang dihadapi oleh petani dilapangan (dataran tinggi) agar produksi sayuran tetap stabil, musim hujan adalah musim yang sering menimbulkan kerusakan bagi sayuran, terutama sayuran daun dan buah, baik kerusakan disebabkan oleh air hujan maupun timbulnya penyakit. ditempat lain justru musim hujan sangat dinantikan oleh sebagian besar oleh petani, terutama pada petani di lahan tadah hujan.  Teknologi Hidroponik adalah salah satu jawaban untuk memberikan solusi terhadap kendala yang dihadapi oleh pelaku agribisnis terutama sayuran. Hidroponik adaalah suatu teknologi budidaya tanaman yang menggunakan media tanam selain tanah dan dapat dilakukan di dalam Rumah tanaman (greenhouse). Greenhouse dibuat untuk rumah atau naungan tanaman agar iklim mikro dapat kita optimalkan, Greenhouse menghindari dari air hujan, Greenhouse membantu produksi sayuran selalu kontinyu, tanpa terhalangi oleh musim kemarau atau hujan. Teknologi ini memperbesar peluang untuk lebih meningkatkan produksi per m2.  Teknologi Hidroponik & Greenhouse di Indonesia sejak Tahun 1992 telah mengalami pasang surut, tidak hanya penyerapan SDMnya yang lambat, juga sebagian besar bahan dan alat yang digunakan adalah masih Import. Barang Import memang cenderung harganya tinggi, sebab kebijakan bea masuk tidak mengenal apakah barang itu buat pertanian atau tidak. Tetapi lambat laun trend dan luasan hidroponik di Indonesia cepat naik, menurut catatan kami, Greenhouse sudah lebih dari 70 ha untuk produksi sayuran, terutama di dataran tinggi, baik Greenhouse buatan dalam negeri maupun Import.  Sekarang sudah sangat pesat perkembangan Teknologi Hidroponik & Greenhouse, dari tanaman Tomat, Paprika, melon, cabai, timun, terong, lettuce, krisan, mawar, bunga potong, rocket, strawbery dll. dari mulai teknologi hidroponik yang manual sampai yang dikendalikan oleh komputer.  Semua itu adalah upaya untuk meningkatkan kapasitas produksi, nilai jual yang tinggi, kualitas, memenuhi pasar yang tidak kenal musim hujan, dan pada akhirnya sayuran & buah Indonesia di hargai oleh Negara lain, sebab beberapa kasus export sayuran dari Indonesia tidak bisa masuk ke negara lain, tetapi bisa masuk melalui pihak negara lain. Lets Go Hydroponics & Greenhouse... Posted by mr_edsu at 9:41 AM 9 comments Links to this post Tuesday, January 19, 2010 Greenhouse Menuju Standar Nasional Indonesia (SNI)-2  Selain Syarat mutu konstruksi Bangunan Rumah Tanaman (Rumah Kasa, Rumah Naungan, Rumah Tanaman), Bangunan Rumah Tanaman "Greenhouse" harus memenuhi kesesuaian iklim mikro didalam Greenhouse, diantaranya Temperatur, kelembaban, beda suhu, intensitas cahaya matahari dan sinar Ultra Violet (UV).  Beda suhu udara  a.Pengukuran suhu udara dilakukan dengan alat ukur standar aspirated thermometer (sensor suhu yang tidak dipengaruhi oleh akumulasi panas sinar matahari langsung)  b.Suhu udara di dalam dan di luar rumah kasa diukur secara bersamaan setiap jam mulai pukul 08.00 hingga pukul 17.00 pada saat kondisi udara sangat cerah dan tidak terhalang oleh awan (penggunaan data logger untuk mencatat suhu atau alat ukur lainnya yang setara.)  c.Sensor suhu udara diletakkan di tiga titik di dalam rumah kasa yang mewakili kondisi ruangan rumah kasa pada posisi (1,5 – 2) m dari permukaan tanah, serta 1 titik di luar rumah kasa.  d.Hitung selisih hasil pengukuran suhu udara di dalam dan luar rumah kasa tersebut.  e.Beda suhu rata-rata adalah rata-rata keseluruhan data beda suhu hasil pengukuran, sedangkan beda suhu maksimum ditentukan oleh nilai tertinggi data tersebut.  Beda kelembaban relatif (RH) udara  a.Pengukuran suhu udara menggunakan alat ukur standar aspirated wet and dry bulb thermometer (sensor RH yang tidak dipengaruhi oleh akumulasi panas sinar matahari langsung)  b.Kelembaban relatif udara di dalam dan di luar rumah kasa diukur secara bersamaan setiap jam mulai dari pukul 08.00 hingga pukul 17.00 pada saat kondisi udara sangat cerah dan tidak terhalang oleh awan (penggunaan data logger untuk mencatat RH sangat dianjurkan)  c.Sensor dry bulb and wet bulb thermometer diletakkan di tiga titik di dalam rumah kasa yang mewakili kondisi ruangan rumah kasa pada posisi (1,5 – 2) m dari permukaan tanah, serta 1 titik di luar rumah kasa.  d.Hitung selisih hasil pengukuran RH di dalam dan luar rumah kasa tersebut  e.Beda RH rata-rata adalah rata-rata keseluruhan data beda RH hasil pengukuran, sedangkan beda RH maksimum ditentukan oleh nilai tertinggi data tersebut.  Penurunan intensitas cahaya matahari  a.Pengukuran intensitas cahaya matahari global dilakukan dengan menggunakan suatu instrumen solar pyranometer dalam satuan W/m²  b.Diperlukan dua buah instrumen solar pyranometer untuk mengukur daya tembus intensitas matahari karena pengaruh penutup rumah kasa terutama atap plastik  c.Alat ukur dipasang vertikal (tegak lurus) dengan ketinggian (2 – 3) m dari permukaan tanah, baik di dalam dan luar rumah kasa  d.Pengukuran dilakukan secara bersamaan pada kondisi udara sangat cerah, panas terik, dan tidak berawan setiap jam mulai pukul 08.00 hingga hingga 17.00  e.Besar penurunan intensitas cahaya matahari karena penutup kasa / plastik dihitung menggunakan persamaan berikut .  ΔIs = (Ii-Id ) -------- X 100% Ii  Keterangan: ΔIs = penurunan intensitas matahari, % Il = intensitas matahari di luar rumah kasa, W/m² Id = intensitas matahari di dalam rumah kasa, W/m²  Penurunan intensitas sinar ultraviolet (UV)  a.Pengukuran intensitas sinar ultraviolet (UV) dilakukan dengan menggunakan suatu instrumen solar radiometer UV A/B dalam satuan W/m²  b.Diperlukan dua buah instrumen radiometer untuk mengukur penurunan intensitas sinar UV karena pengaruh penutup rumah kasa. Biasanya, besar intensitas sinar UV tipe A menggunakan solar pyranometer adalah 2,5% dari total radiasi global cahaya matahari  c.Alat ukur dipasang vertikal (tegak lurus) pada ketinggian (2 – 3) m dari permukaan tanah, baik di dalam maupun di luar rumah kasa  d.Pengukuran dilakukan secara bersamaan pada kondisi udara sangat cerah, panas terik, dan tidak berawan setiap jam mulai pukul 08.00 hingga pukul 17.00  e.Besar penurunan intensitas sinar UV karena penutup kasa / plastik dihitung menggunakan persamaan berikut :.  ΔUV = (UVl-UVd) ----------X100% UV1 Keterangan: ΔUV = penurunan intensitas matahari, % UVl = intensitas sinar ultraviolet di luar rumah kasa, W/m² UVd = intensitas sinar ultraviolet di dalam rumah kasa, W/m²
Peluang Usaha Pertanian dalam Greenhouse

     Peluang usaha bidang pertanian ini dapat diterapkan juga pada peluang usaha hidroponik dan pertanian lainnya.  Pengembangan pertanian menggunakan teknologi greenhouse menjadi semakin penting jika dikaitkan dengan upaya peningkatan daya saing produk agribisnis nasional secara berkelanjutan untuk memenuhi tuntutan pasar global, disamping aman dikonsumsi (food safety attributes), punya kandungan nutrisi tinggi (nutrional attributes) dan ramah lingkungan (eco-labelling attributes), juga pasar membutuhkan produksi sepanjang tahun tanpa permasalahan iklim menjadikan kendala.  Pertanian didalam greenhouse adalah sistem produksi pertanian yang mengabungkan pemanfaatan perlindungan tanaman dari intensitas hujan, sinar matahari dan iklim mikro, yang mengoptimalkan pemeliharaan tanaman, pemupukan dan irigasi mikro, sehingga mampu meningkatkan produksi sayuran, buah dan bunga yang berkualitas tanpa tergantung dengan musim.  Pengembangan pertanian di dalam greenhouse dengan cara, antara lain:

1. Membangun greenhouse produksi dan perlengkapnnya
2. Membangun tempat pembibitan (nursery)
3. Membuat sistem irigasi mikro untuk greenhouse
4. Membuat Water Storage untuk keperluan sistem irigasi
5. Pelatihan produksi pertanian dengan teknologi greenhouse secara on farm (learning by doing).

Sejumlah keuntungan yang dapat dipetik dari pengembangan greenhouse untuk pertanian antara lain adalah:

      1. Mengenalkan teknologi pertanian alternatif yang bisa dilakukan oleh pelaku usah pertanian untuk usaha
          tani yang menguntungkan dan terkesan pertanian modern yang berbahan lokal.
      2. Meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan petani, karena:
         (1) Harga jual hasil produksi pertanian didalam greenhouse seringkali lebih mahal;
         (2) Mendekatkan pasar global dengan hasil kepastian produksi pertanian yang berkualitas  
         (3) Pengembangan pertanian dengan teknologi greenhouse berarti mendorong daya saing
              Produk agribisnis Indonesia untuk memenuhi permintaan pasar internasional
              terhadap produk pertanian yang berkualitas dan kontinyu yang terus meningkat. Ini berarti
              akan  mendatangkan devisa bagi pemerintah dan pemerintah daerah, yang pada akhirnya
              akan/dapat  meningkatkan kesejahteraan petani itu sendiri;
     3. Meminimalkan semua bentuk penggunann bahan kimi yang dihasilkan dari kegiatan pertanian
         konvensional. Karena kegiatan pertanian di dalam greenhouse: Menerapkan Pengelolaan Hama
         Terpadu;
     4. Kegiatan pertanian didalam greenhouse selain menciptakan lapangan kerja baru juga dapat
         meningkatkan perolehan teknologi pertanian di perdesaan. Pertanian teknologi greenhouse akan
         menciptakan hadirnya peluang pasar lain yang berarti adanya lapangan kerja baru bagi masyarakat
         perdesaan. Disamping itu, penerapan pertanian dengan greenhouse juga akan mendorong terciptanya
         kerjasama kemitraan antara petani-pasar-penyedia input.
     5. Dengan demikian, nampak bahwa kegiatan pertanian dengan mengunakan greenhouse merupakan suatu
         sistem pertanian yang terintegrasi, ekonomis, berkualitas, produksi sepanjang musim dan dapat
         meningkatkan nilai tambah masyarakat. Untuk merealisasikan usaha pertanian dengan greenhouse ini,
        dibutuhkan kegiatan pengembangan langsung kepada masyarakat dalam bentuk kegiatan pengembangan
        greenhouse pertanian di lapangan. Kegiatan pengembangan usaha produksi pertanian dengan
        greenhouse ini dapat dilakukan melalui intensifikasi lahan usaha dan/atau lahan transmigrasi, sehingga
        mempunyai daya produksi sebagai sentra pertanian berbagai sayuran.

Tanam Selada (Lettuce) : Sistem Hidroponik & di Tanah

Selada (Lactuca sativa) di eropa adalah tanaman pangan nabati keempat yang paling penting dewasa ini, yang ditanam di greenhouse, disamping tomat, ketimun dan paprika. Walaupun produksi selada di greenhouse sangat kecil, tetapi mempunya pasar tersendiri yang unik, ini terus berkembang bersama dunia kuliner, hotel, rumah makan & cafe.  Secara umum selada atau sangat dikenal Lettuce dibungkus di kantong plastik atau wadah plastik kaku untuk kemasan sebagai produk menarik di atas rak pasar swalayan. Pilihan kemasan bergantung di atas marketplace. Untuk rumah makan lebih baik memakai kantong plastik untuk selada tanpa akar.  Sebagian besar selada yang ditanam adalah Jenis: Romaine, Oakleaf, Leaf lettuce, Selada keriting, Cos Lettuce dll.  Greenhouse sebagai tempat produksi sangat menentukan kualitas dan kontinu atas permintaan konsumen maupun pemasok sayuran selada ini. Sistem produksi di Greenhouse bisa dengan hidroponik atau langsung di tanah dengan sistem irigasi tetes dripline. Posted by mr_edsu at 1:29 PM 17 comments Links to this post Thursday, February 18, 2010 Teknologi Hidroponik, Alternatif Petani di MusimHujan                              
Bagi pengusaha Agribisnis & Trader Sayuran baik Lokal maupun exportir, Musim hujan adalah musim dimana target pasar dan produksi dapat menurun drastis. Banyak kendala yang dihadapi oleh petani dilapangan (dataran tinggi) agar produksi sayuran tetap stabil, musim hujan adalah musim yang sering menimbulkan kerusakan bagi sayuran, terutama sayuran daun dan buah, baik kerusakan disebabkan oleh air hujan maupun timbulnya penyakit. ditempat lain justru musim hujan sangat dinantikan oleh sebagian besar oleh petani, terutama pada petani di lahan tadah hujan.  Teknologi Hidroponik adalah salah satu jawaban untuk memberikan solusi terhadap kendala yang dihadapi oleh pelaku agribisnis terutama sayuran. Hidroponik adaalah suatu teknologi budidaya tanaman yang menggunakan media tanam selain tanah dan dapat dilakukan di dalam Rumah tanaman (greenhouse). Greenhouse dibuat untuk rumah atau naungan tanaman agar iklim mikro dapat kita optimalkan, Greenhouse menghindari dari air hujan, Greenhouse membantu produksi sayuran selalu kontinyu, tanpa terhalangi oleh musim kemarau atau hujan. Teknologi ini memperbesar peluang untuk lebih meningkatkan produksi per m2.  Teknologi Hidroponik & Greenhouse di Indonesia sejak Tahun 1992 telah mengalami pasang surut, tidak hanya penyerapan SDMnya yang lambat, juga sebagian besar bahan dan alat yang digunakan adalah masih Import. Barang Import memang cenderung harganya tinggi, sebab kebijakan bea masuk tidak mengenal apakah barang itu buat pertanian atau tidak. Tetapi lambat laun trend dan luasan hidroponik di Indonesia cepat naik, menurut catatan kami, Greenhouse sudah lebih dari 70 ha untuk produksi sayuran, terutama di dataran tinggi, baik Greenhouse buatan dalam negeri maupun Import.  Sekarang sudah sangat pesat perkembangan Teknologi Hidroponik & Greenhouse, dari tanaman Tomat, Paprika, melon, cabai, timun, terong, lettuce, krisan, mawar, bunga potong, rocket, strawbery dll. dari mulai teknologi hidroponik yang manual sampai yang dikendalikan oleh komputer.  Semua itu adalah upaya untuk meningkatkan kapasitas produksi, nilai jual yang tinggi, kualitas, memenuhi pasar yang tidak kenal musim hujan, dan pada akhirnya sayuran & buah Indonesia di hargai oleh Negara lain, sebab beberapa kasus export sayuran dari Indonesia tidak bisa masuk ke negara lain, tetapi bisa masuk melalui pihak negara lain. Lets Go Hydroponics & Greenhouse... Posted by mr_edsu at 9:41 AM 9 comments Links to this post Tuesday, January 19, 2010 Greenhouse Menuju Standar Nasional Indonesia (SNI)-2  Selain Syarat mutu konstruksi Bangunan Rumah Tanaman (Rumah Kasa, Rumah Naungan, Rumah Tanaman), Bangunan Rumah Tanaman "Greenhouse" harus memenuhi kesesuaian iklim mikro didalam Greenhouse, diantaranya Temperatur, kelembaban, beda suhu, intensitas cahaya matahari dan sinar Ultra Violet (UV).  Beda suhu udara  a.Pengukuran suhu udara dilakukan dengan alat ukur standar aspirated thermometer (sensor suhu yang tidak dipengaruhi oleh akumulasi panas sinar matahari langsung)  b.Suhu udara di dalam dan di luar rumah kasa diukur secara bersamaan setiap jam mulai pukul 08.00 hingga pukul 17.00 pada saat kondisi udara sangat cerah dan tidak terhalang oleh awan (penggunaan data logger untuk mencatat suhu atau alat ukur lainnya yang setara.)  c.Sensor suhu udara diletakkan di tiga titik di dalam rumah kasa yang mewakili kondisi ruangan rumah kasa pada posisi (1,5 – 2) m dari permukaan tanah, serta 1 titik di luar rumah kasa.  d.Hitung selisih hasil pengukuran suhu udara di dalam dan luar rumah kasa tersebut.  e.Beda suhu rata-rata adalah rata-rata keseluruhan data beda suhu hasil pengukuran, sedangkan beda suhu maksimum ditentukan oleh nilai tertinggi data tersebut.  Beda kelembaban relatif (RH) udara  a.Pengukuran suhu udara menggunakan alat ukur standar aspirated wet and dry bulb thermometer (sensor RH yang tidak dipengaruhi oleh akumulasi panas sinar matahari langsung)  b.Kelembaban relatif udara di dalam dan di luar rumah kasa diukur secara bersamaan setiap jam mulai dari pukul 08.00 hingga pukul 17.00 pada saat kondisi udara sangat cerah dan tidak terhalang oleh awan (penggunaan data logger untuk mencatat RH sangat dianjurkan)  c.Sensor dry bulb and wet bulb thermometer diletakkan di tiga titik di dalam rumah kasa yang mewakili kondisi ruangan rumah kasa pada posisi (1,5 – 2) m dari permukaan tanah, serta 1 titik di luar rumah kasa.  d.Hitung selisih hasil pengukuran RH di dalam dan luar rumah kasa tersebut  e.Beda RH rata-rata adalah rata-rata keseluruhan data beda RH hasil pengukuran, sedangkan beda RH maksimum ditentukan oleh nilai tertinggi data tersebut.  Penurunan intensitas cahaya matahari  a.Pengukuran intensitas cahaya matahari global dilakukan dengan menggunakan suatu instrumen solar pyranometer dalam satuan W/m²  b.Diperlukan dua buah instrumen solar pyranometer untuk mengukur daya tembus intensitas matahari karena pengaruh penutup rumah kasa terutama atap plastik  c.Alat ukur dipasang vertikal (tegak lurus) dengan ketinggian (2 – 3) m dari permukaan tanah, baik di dalam dan luar rumah kasa  d.Pengukuran dilakukan secara bersamaan pada kondisi udara sangat cerah, panas terik, dan tidak berawan setiap jam mulai pukul 08.00 hingga hingga 17.00  e.Besar penurunan intensitas cahaya matahari karena penutup kasa / plastik dihitung menggunakan persamaan berikut .  ΔIs = (Ii-Id ) -------- X 100% Ii  Keterangan: ΔIs = penurunan intensitas matahari, % Il = intensitas matahari di luar rumah kasa, W/m² Id = intensitas matahari di dalam rumah kasa, W/m²  Penurunan intensitas sinar ultraviolet (UV)  a.Pengukuran intensitas sinar ultraviolet (UV) dilakukan dengan menggunakan suatu instrumen solar radiometer UV A/B dalam satuan W/m²  b.Diperlukan dua buah instrumen radiometer untuk mengukur penurunan intensitas sinar UV karena pengaruh penutup rumah kasa. Biasanya, besar intensitas sinar UV tipe A menggunakan solar pyranometer adalah 2,5% dari total radiasi global cahaya matahari  c.Alat ukur dipasang vertikal (tegak lurus) pada ketinggian (2 – 3) m dari permukaan tanah, baik di dalam maupun di luar rumah kasa  d.Pengukuran dilakukan secara bersamaan pada kondisi udara sangat cerah, panas terik, dan tidak berawan setiap jam mulai pukul 08.00 hingga pukul 17.00  e.Besar penurunan intensitas sinar UV karena penutup kasa / plastik dihitung menggunakan persamaan berikut :.  ΔUV = (UVl-UVd) ----------X100% UV1 Keterangan: ΔUV = penurunan intensitas matahari, % UVl = intensitas sinar ultraviolet di luar rumah kasa, W/m² UVd = intensitas sinar ultraviolet di dalam rumah kasa, W/m²
Peluang Usaha Pertanian dalam Greenhouse

     Peluang usaha bidang pertanian ini dapat diterapkan juga pada peluang usaha hidroponik dan pertanian lainnya.  Pengembangan pertanian menggunakan teknologi greenhouse menjadi semakin penting jika dikaitkan dengan upaya peningkatan daya saing produk agribisnis nasional secara berkelanjutan untuk memenuhi tuntutan pasar global, disamping aman dikonsumsi (food safety attributes), punya kandungan nutrisi tinggi (nutrional attributes) dan ramah lingkungan (eco-labelling attributes), juga pasar membutuhkan produksi sepanjang tahun tanpa permasalahan iklim menjadikan kendala.  Pertanian didalam greenhouse adalah sistem produksi pertanian yang mengabungkan pemanfaatan perlindungan tanaman dari intensitas hujan, sinar matahari dan iklim mikro, yang mengoptimalkan pemeliharaan tanaman, pemupukan dan irigasi mikro, sehingga mampu meningkatkan produksi sayuran, buah dan bunga yang berkualitas tanpa tergantung dengan musim.  Pengembangan pertanian di dalam greenhouse dengan cara, antara lain:

1. Membangun greenhouse produksi dan perlengkapnnya
2. Membangun tempat pembibitan (nursery)
3. Membuat sistem irigasi mikro untuk greenhouse
4. Membuat Water Storage untuk keperluan sistem irigasi
5. Pelatihan produksi pertanian dengan teknologi greenhouse secara on farm (learning by doing).

Sejumlah keuntungan yang dapat dipetik dari pengembangan greenhouse untuk pertanian antara lain adalah:

      1. Mengenalkan teknologi pertanian alternatif yang bisa dilakukan oleh pelaku usah pertanian untuk usaha
          tani yang menguntungkan dan terkesan pertanian modern yang berbahan lokal.
      2. Meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan petani, karena:
         (1) Harga jual hasil produksi pertanian didalam greenhouse seringkali lebih mahal;
         (2) Mendekatkan pasar global dengan hasil kepastian produksi pertanian yang berkualitas  
         (3) Pengembangan pertanian dengan teknologi greenhouse berarti mendorong daya saing
              Produk agribisnis Indonesia untuk memenuhi permintaan pasar internasional
              terhadap produk pertanian yang berkualitas dan kontinyu yang terus meningkat. Ini berarti
              akan  mendatangkan devisa bagi pemerintah dan pemerintah daerah, yang pada akhirnya
              akan/dapat  meningkatkan kesejahteraan petani itu sendiri;
     3. Meminimalkan semua bentuk penggunann bahan kimi yang dihasilkan dari kegiatan pertanian
         konvensional. Karena kegiatan pertanian di dalam greenhouse: Menerapkan Pengelolaan Hama
         Terpadu;
     4. Kegiatan pertanian didalam greenhouse selain menciptakan lapangan kerja baru juga dapat
         meningkatkan perolehan teknologi pertanian di perdesaan. Pertanian teknologi greenhouse akan
         menciptakan hadirnya peluang pasar lain yang berarti adanya lapangan kerja baru bagi masyarakat
         perdesaan. Disamping itu, penerapan pertanian dengan greenhouse juga akan mendorong terciptanya
         kerjasama kemitraan antara petani-pasar-penyedia input.
     5. Dengan demikian, nampak bahwa kegiatan pertanian dengan mengunakan greenhouse merupakan suatu
         sistem pertanian yang terintegrasi, ekonomis, berkualitas, produksi sepanjang musim dan dapat
         meningkatkan nilai tambah masyarakat. Untuk merealisasikan usaha pertanian dengan greenhouse ini,
        dibutuhkan kegiatan pengembangan langsung kepada masyarakat dalam bentuk kegiatan pengembangan
        greenhouse pertanian di lapangan. Kegiatan pengembangan usaha produksi pertanian dengan
        greenhouse ini dapat dilakukan melalui intensifikasi lahan usaha dan/atau lahan transmigrasi, sehingga
        mempunyai daya produksi sebagai sentra pertanian berbagai sayuran.

Tanam Selada (Lettuce) : Sistem Hidroponik & di Tanah

Selada (Lactuca sativa) di eropa adalah tanaman pangan nabati keempat yang paling penting dewasa ini, yang ditanam di greenhouse, disamping tomat, ketimun dan paprika. Walaupun produksi selada di greenhouse sangat kecil, tetapi mempunya pasar tersendiri yang unik, ini terus berkembang bersama dunia kuliner, hotel, rumah makan & cafe.  Secara umum selada atau sangat dikenal Lettuce dibungkus di kantong plastik atau wadah plastik kaku untuk kemasan sebagai produk menarik di atas rak pasar swalayan. Pilihan kemasan bergantung di atas marketplace. Untuk rumah makan lebih baik memakai kantong plastik untuk selada tanpa akar.  Sebagian besar selada yang ditanam adalah Jenis: Romaine, Oakleaf, Leaf lettuce, Selada keriting, Cos Lettuce dll.  Greenhouse sebagai tempat produksi sangat menentukan kualitas dan kontinu atas permintaan konsumen maupun pemasok sayuran selada ini. Sistem produksi di Greenhouse bisa dengan hidroponik atau langsung di tanah dengan sistem irigasi tetes dripline. Posted by mr_edsu at 1:29 PM 17 comments Links to this post Thursday, February 18, 2010 Teknologi Hidroponik, Alternatif Petani di MusimHujan                              
Bagi pengusaha Agribisnis & Trader Sayuran baik Lokal maupun exportir, Musim hujan adalah musim dimana target pasar dan produksi dapat menurun drastis. Banyak kendala yang dihadapi oleh petani dilapangan (dataran tinggi) agar produksi sayuran tetap stabil, musim hujan adalah musim yang sering menimbulkan kerusakan bagi sayuran, terutama sayuran daun dan buah, baik kerusakan disebabkan oleh air hujan maupun timbulnya penyakit. ditempat lain justru musim hujan sangat dinantikan oleh sebagian besar oleh petani, terutama pada petani di lahan tadah hujan.  Teknologi Hidroponik adalah salah satu jawaban untuk memberikan solusi terhadap kendala yang dihadapi oleh pelaku agribisnis terutama sayuran. Hidroponik adaalah suatu teknologi budidaya tanaman yang menggunakan media tanam selain tanah dan dapat dilakukan di dalam Rumah tanaman (greenhouse). Greenhouse dibuat untuk rumah atau naungan tanaman agar iklim mikro dapat kita optimalkan, Greenhouse menghindari dari air hujan, Greenhouse membantu produksi sayuran selalu kontinyu, tanpa terhalangi oleh musim kemarau atau hujan. Teknologi ini memperbesar peluang untuk lebih meningkatkan produksi per m2.  Teknologi Hidroponik & Greenhouse di Indonesia sejak Tahun 1992 telah mengalami pasang surut, tidak hanya penyerapan SDMnya yang lambat, juga sebagian besar bahan dan alat yang digunakan adalah masih Import. Barang Import memang cenderung harganya tinggi, sebab kebijakan bea masuk tidak mengenal apakah barang itu buat pertanian atau tidak. Tetapi lambat laun trend dan luasan hidroponik di Indonesia cepat naik, menurut catatan kami, Greenhouse sudah lebih dari 70 ha untuk produksi sayuran, terutama di dataran tinggi, baik Greenhouse buatan dalam negeri maupun Import.  Sekarang sudah sangat pesat perkembangan Teknologi Hidroponik & Greenhouse, dari tanaman Tomat, Paprika, melon, cabai, timun, terong, lettuce, krisan, mawar, bunga potong, rocket, strawbery dll. dari mulai teknologi hidroponik yang manual sampai yang dikendalikan oleh komputer.  Semua itu adalah upaya untuk meningkatkan kapasitas produksi, nilai jual yang tinggi, kualitas, memenuhi pasar yang tidak kenal musim hujan, dan pada akhirnya sayuran & buah Indonesia di hargai oleh Negara lain, sebab beberapa kasus export sayuran dari Indonesia tidak bisa masuk ke negara lain, tetapi bisa masuk melalui pihak negara lain. Lets Go Hydroponics & Greenhouse... Posted by mr_edsu at 9:41 AM 9 comments Links to this post Tuesday, January 19, 2010 Greenhouse Menuju Standar Nasional Indonesia (SNI)-2  Selain Syarat mutu konstruksi Bangunan Rumah Tanaman (Rumah Kasa, Rumah Naungan, Rumah Tanaman), Bangunan Rumah Tanaman "Greenhouse" harus memenuhi kesesuaian iklim mikro didalam Greenhouse, diantaranya Temperatur, kelembaban, beda suhu, intensitas cahaya matahari dan sinar Ultra Violet (UV).  Beda suhu udara  a.Pengukuran suhu udara dilakukan dengan alat ukur standar aspirated thermometer (sensor suhu yang tidak dipengaruhi oleh akumulasi panas sinar matahari langsung)  b.Suhu udara di dalam dan di luar rumah kasa diukur secara bersamaan setiap jam mulai pukul 08.00 hingga pukul 17.00 pada saat kondisi udara sangat cerah dan tidak terhalang oleh awan (penggunaan data logger untuk mencatat suhu atau alat ukur lainnya yang setara.)  c.Sensor suhu udara diletakkan di tiga titik di dalam rumah kasa yang mewakili kondisi ruangan rumah kasa pada posisi (1,5 – 2) m dari permukaan tanah, serta 1 titik di luar rumah kasa.  d.Hitung selisih hasil pengukuran suhu udara di dalam dan luar rumah kasa tersebut.  e.Beda suhu rata-rata adalah rata-rata keseluruhan data beda suhu hasil pengukuran, sedangkan beda suhu maksimum ditentukan oleh nilai tertinggi data tersebut.  Beda kelembaban relatif (RH) udara  a.Pengukuran suhu udara menggunakan alat ukur standar aspirated wet and dry bulb thermometer (sensor RH yang tidak dipengaruhi oleh akumulasi panas sinar matahari langsung)  b.Kelembaban relatif udara di dalam dan di luar rumah kasa diukur secara bersamaan setiap jam mulai dari pukul 08.00 hingga pukul 17.00 pada saat kondisi udara sangat cerah dan tidak terhalang oleh awan (penggunaan data logger untuk mencatat RH sangat dianjurkan)  c.Sensor dry bulb and wet bulb thermometer diletakkan di tiga titik di dalam rumah kasa yang mewakili kondisi ruangan rumah kasa pada posisi (1,5 – 2) m dari permukaan tanah, serta 1 titik di luar rumah kasa.  d.Hitung selisih hasil pengukuran RH di dalam dan luar rumah kasa tersebut  e.Beda RH rata-rata adalah rata-rata keseluruhan data beda RH hasil pengukuran, sedangkan beda RH maksimum ditentukan oleh nilai tertinggi data tersebut.  Penurunan intensitas cahaya matahari  a.Pengukuran intensitas cahaya matahari global dilakukan dengan menggunakan suatu instrumen solar pyranometer dalam satuan W/m²  b.Diperlukan dua buah instrumen solar pyranometer untuk mengukur daya tembus intensitas matahari karena pengaruh penutup rumah kasa terutama atap plastik  c.Alat ukur dipasang vertikal (tegak lurus) dengan ketinggian (2 – 3) m dari permukaan tanah, baik di dalam dan luar rumah kasa  d.Pengukuran dilakukan secara bersamaan pada kondisi udara sangat cerah, panas terik, dan tidak berawan setiap jam mulai pukul 08.00 hingga hingga 17.00  e.Besar penurunan intensitas cahaya matahari karena penutup kasa / plastik dihitung menggunakan persamaan berikut .  ΔIs = (Ii-Id ) -------- X 100% Ii  Keterangan: ΔIs = penurunan intensitas matahari, % Il = intensitas matahari di luar rumah kasa, W/m² Id = intensitas matahari di dalam rumah kasa, W/m²  Penurunan intensitas sinar ultraviolet (UV)  a.Pengukuran intensitas sinar ultraviolet (UV) dilakukan dengan menggunakan suatu instrumen solar radiometer UV A/B dalam satuan W/m²  b.Diperlukan dua buah instrumen radiometer untuk mengukur penurunan intensitas sinar UV karena pengaruh penutup rumah kasa. Biasanya, besar intensitas sinar UV tipe A menggunakan solar pyranometer adalah 2,5% dari total radiasi global cahaya matahari  c.Alat ukur dipasang vertikal (tegak lurus) pada ketinggian (2 – 3) m dari permukaan tanah, baik di dalam maupun di luar rumah kasa  d.Pengukuran dilakukan secara bersamaan pada kondisi udara sangat cerah, panas terik, dan tidak berawan setiap jam mulai pukul 08.00 hingga pukul 17.00  e.Besar penurunan intensitas sinar UV karena penutup kasa / plastik dihitung menggunakan persamaan berikut :.  ΔUV = (UVl-UVd) ----------X100% UV1 Keterangan: ΔUV = penurunan intensitas matahari, % UVl = intensitas sinar ultraviolet di luar rumah kasa, W/m² UVd = intensitas sinar ultraviolet di dalam rumah kasa, W/m²

memelihara ayam kalkun

Memelihara ayam kalkun.

TIPS BETERNAK AYAM KALKUN:
Entrepreneurship Beberapa hari terakhir saya melakukan  googling untuk mencari tahu perkembangan mengenai budidaya ayamkalkun. Ada beberapa website yang saya temui seperti http://blogblogtutor.blogspot.com sebuah blog situs yangmemposting mengenai prospek beternak ayam kalkun. Memang akhir-akhir pekan ini permintaan pasar ayamkalkun mengalami peningkatan yang begitu signifikan. Hal ini terbukti dengan beberapa blog dan website yangmemposting tentang beternak ayam kalkun dan pemasarannya. Dari berbagai suara konsumen yang telah kitatampung saat ini, alhamdulillah PKS (Peternak Kalkun Sejahtera) milik bapak Supardjo yang beralamat di DusunGarongan, Turi, Sleman, Yogyakarta mendapatkan rating yang bagus di Yogyakarta. Bentuk apresiasi denganlayanan  plus yang disertai buku panduan (  guiding book) cara beternak ayam kalkun setelah bertransaksi jugamerupakan satisfactory  yang kami sugguhkan. Mengenai rahasia untukmemelihara ayam kalkun agar lebihproduktif, tahan penyakit dan penetasannya belum begitu banyak dipaparkan. Di sini akan dipaparkan rahasia dantrik-trik bagaimana memelihara ayam kalkun dari umur 0 hari sampai menjadi induk dan pejantan sertapenyilangannya.

     1. Perawatan Awal ( Basic care)  Perawatan basic care adalah perawatan yang dilakukan terhadap anakan ayam kalkun yang berusia 0 hari ² 1,5bulan. Dalam perawatan ini, ada beberapa teknik yang harus diperhatikan yaitu warming   lamp , atau lebihpopulernya disebut pemanasan suhu kandang ayam. Ayam yang berusia kurang dari 1,5 bulan biasanya memerlukansuhu diatas 30-45 derajat Celcius hal ini dimaksudkan agar anakan ayam memperoleh suhu yang hangat sepertisaat dia dierami induknya. Feeding atau proses pemberian makan juga harus diperhatikan, pada usia 0-20 hariayam harus diberikan makanan khusus atau yg disebut BR-1 dengan kandungan konsentrasi nutrisi yang telah diatursedimikian rupa. Pada usia >20hari, anakan kalkun sudah bisa diberikan makanan nasi yang sudah dicampur denganBR-1 ataupun bekatul dengan pemberian campuran air panas dan diberikan sawi ataupun sayuran yang dipotongsecara chopping kemudian diaduk menjadi satu adonan. Selain itu pastikan kandang anakan ayam ini berukuranrapat dan agar tidak terganggu hewan lain seperti kucing, tikus ,dll.

     2. Perawatan menengah (Medium Care )Perawatan ini adalah perawatan anakan kalkun yang berusia lebih dari 1,5 bulan hingga 6 bulan. Secara fisiologis,anakan kalkun yang sudah akan memasuki masa remaja sudah akan terlihat perbedaan jenis kelaminnya.Pemmberian lampu atau warming lamp sudah tidak dibutuhkan lagi dan persiapkan kandang yang lebih luas agarayam kalkun anda bisa bergerak secara bebeas. kalkun pada umuran ini juga bisa dibiarkan lepas dari kandangdengan catatan jauhkan peniti, silet dan plastik-plastik yang berceceran di sekitar kalkun. pemberian makan jugamasih diberikan seperti metode diatas yaitu pemberian aonan yang sudah dijelaskan di basic care .

     3. Perawatan Lanjut ( advanced care)  Bila kalkun anda sudah memasuki usia lebih dari 6 bulan, jenis kelamin ayam kalkun sudah terlihat jelas jantan danberinannya dan libido sexual mereka akan tampak. Dalam masa itu, pisahkan ayam kalkun yang berjenis kelaminjantan dengan pejantan lainya agar menghindari proses perkelahian pejantan. Bila kalkun betina tampak ndekem (merunduk dalam bahasa jawa) maka kalkun itu sudah siap untuk kawin dan sebentar lagi akan bertelur. saat usiaitulah ayam kalkuna akan mengawali masa reproduksi. Pada umur 8 bulanana lebih ayam kalkun bisa mencapai7kg-8kg bila faktor gizinya diperhatik

Panduan Tanam Cabai Menggunakan Pot

Panduan Tanam Cabai Menggunakan Pot

Bertanam cabai bisa dilakukan dalam pot sehingga masyarakat kota bisa menikmati buah cabe dan keindahan pohonnya.

Apalagi sangat banyak varietas cabai yang sekaligus dapat sebagai bahan konsumsi dan cabe hias di pekarangan.

Persiapan yang perlu untuk bertanam cabe dalam pot meliputi pemilihan jenis dan ukuran pot, media tanah, bibit cabai dan persemaian.

PEMILIHAN POT

Pot yang digunakan harus mampu mendukung pertumbuhan tanaman dengan baik terutama perakaran.

Pot yang terlalu kecil akan menyebabkan tanaman tumbuh kerdil dan tidak mampu berbuah, sedangkan pot yang terlalu besar akan berat apabila dipindahkan.

Sebagai contoh, dapat dipilih pot sebesar separuh dari kaleng bekas cat volume 20 kg atau pot yang mampu menampung sekitar 5 kg tanah.

Pot yang baik adalah yang memenuhi kriteria berikut :
  1. Mampu mendukung perkemabnagan perakaran.

  1. Bagian bawah pot harus berlubang untuk merembeskan air berelebih.

  1. Dasar pot dipilih yang berkaki untuk membantu aerasi dan drainase.

  1. Tidak terlalu berat agar mudah dipindahkan.

  1. Tidak mudah lapuk dan pecah.

  1. Dinding pot harus mampu merembeskan air dan udara keluar agar suhu tanah tetap stabil.
Jenis pot yang dipakai dapat berupa pot tanah liat, pot plastik, pot porselin, pot semen, pot ban bekas, pot kaleng bekas dan pot anyaman bambu.

Beberapa jenis pot ini tidak memiliki sifat pot yang baik sehingga pada siang hari yang panas, suhu pot cepat naik dan tanaman menjadi layu. Karena itu, beberapa jenis pot perlu dilubangi didindingnya.

PENYIRAMAN MEDIA TANAH

Bertanam cabe dalam pot pada dasarnya sama dengan bertanam cabai di lahan pekarangan. Pilihlah tanah yang gembur, berasal dari lapisan atas tanah, dan mampu mnegikat cukup air.

Untuk tanah gembur, perbandingan tanah dngan pupuk organik / kompos adalah 1:1. Tanah liat dicampur dengan tanah pasir dan pupuk kompos dengan komposisi 1:1:1.

Untuk tanah berpasir dicampur dengn tanah liat dan pupuk organik dengan perbandingan 5:2:3.
Mengisi tanah di dalam pot bisa dilakukan sebagai berikut :
  1. Tutup lubang pot bagian bawah dengan pecahan genteng.

  1. Isi dasar pot dengan kerikil dan pasir kasar untuk membantu aerasi dan drainase.

  1. Masukkan tanah ke dalam pot dan jangan dipadatkan.

  1. Siram dengan air secukupnya agar tanah menjadi mapan.
PERSEMAIAN

Bibit cabe dapat dipersiapkan sendiri dari buah cabai yang tua dengan membeli dari kios penjual bibit.

Benih disemaikan pada tanah pasir yang telah dicampur pupuk dan ditutup tanah tipis-tipis.

Bibit diperjarang setelah berumur 10 - 12 hari (berdaun dua helai). Bibit cabai siap ditanam dalam pot pada umur sekitar 6 minggu (tinggi 10 - 15 cm).

PENANAMAN

Penanaman cabai dalam pot dapat dilaukan kapan saja dengan memperhatikan kondisi air dan penempatan pot. Tanaman cabai tidak tahan terhadap hujan atau air yang berlebihan krena bunga akan gugur dan tanaman menjadi layu.

Pilih bibit cabai yang tumbuh sehat dan baik. Pindahkan bibit cabe secara hati-hati dengan sedikit tanah di sekitar akarnya dan tanam di bagian tengah pot.

Kemudian tanah sekitar pangkal batang ditekan pelan-pelan agar sedikit padat. Siram tanaman cabai dengan air secukupnya. Pada awal pertumbuhan yang banyak hujan letakkan pot di tempat teduh.

PEMUPUKAN

Sebagai pupuk dasar, gunakan pupuk organik atau kompos sebanyak ½ kg per pot. Pupuk N dan K diberikan sebagai pupuk dsar.

Pupuk N diberikan ½ dosis pada usia tanaman 2-3 minggu si sekeliling tanaman berjarak 5 cm dari batang.
Sisa pupuk N diberikan pada umur tanaman 5-6 minggu setelah tanam.